Pura Pakualaman
avec
Debora Naomi Sekar P (14/365198/SA/17459) et Nada Syafira Taqwa (14/363713/SA/17331)
avec
Debora Naomi Sekar P (14/365198/SA/17459) et Nada Syafira Taqwa (14/363713/SA/17331)
Pura Pakualaman yang terletak di Jalan
Sultan Agung, sekitar 2 km timur Kraton Yogyakarta,
merupakan istana yang dulunya digunakan sebagai tempat tinggal para Pangeran
Paku Alam mulai tahun 1813 sampai dengan tahun 1950. Meskipun dulunya digunakan
sebagai tempat tinggal para Pangeran, Pura Pakualaman ini terkesan sederhana
namun setiap sudutnya mengandung banyak makna. Gapura dengan arsitektur yang
megah disertai dengan ukiran aksara jawa adalah pemandangan awal yang kita
temukan sebelum bangunan-bangunan lain.
Meskipun dikatakan bahwa Pura Pakualaman terkesan sederhana namun
benteng-benteng kokoh yang mengelilingi istana tetap memberikan kesan kemegahan
tersendiri. Apa saja sih yang terdapat di Pura Pakualaman? Pengunjung akan di
sambut dengan para penjaga yang sangat ramah dan pengunjung pun diminta untuk
mengisi buku tamu selanjutnya, mereka akan melihat jalan yang sangat lapang. Seperti
yang telah disebutkan diawal, terdapat sebuah gapura megah beserta aksara jawa
“Ing Dana Wara” artinya “Modal” dan “Wiwara Kusuma Winayang Reka” yang berarti
“Pintu yang terungkap dalam wujud cipta” maksudnya kawasan Pura Pakualaman ini
merupakan kawasan yang memiliki kehidupan yang filosofis dan gapura tersebut
merupakan “modal” atau pintu awal untuk berpikir lebih dalam.
Selanjutnya, terdapat bangunan utama Pura Pakualaman yang
disebut dengan Pendopo Bangsal Utama Sewatama, bangunan ini khas Jawa Tengah
yaitu memiliki atap Joglo.
Pendopo ini dilengkapi dengan seperangkat gamelan
yang diberi Kyai Kebogiro.
Gamelan ini biasa dimainkan setiap hari Minggu Pon. Di bagian lain Pendopo,
terdapat sebuah ruangan bernama Ruang
China, tempat menyimpan barang-barang antik dari Cina. Ruang
terakhir di Pendopo adalah ruang Srikaya,
yang merupakan ruang kerja sang Adipati.
Sedangkan bangunan terpenting yang
terletak di belakang Bangsal Sewatama disebut dengan Ndalem Ageng Prabasuyasa, Bangunan
ini terbagi atas beberapa ruang, yaitu Pasren,
ruang pusaka yang dikeramatkan, ruang pakaian di sayap kiri, kamar tidur di
bagian kanan, Gandok Wetan,
Gandok Kulon. Gandok
Wetan dan Kulon
adalah tempat tinggal keluarga raja. Terdapat juga bangunan yang digunakan
untuk acara keluarga seperti perkawinan, pertemuan, pesta dan lain-lain,
bangunan ini disebut Parangkarsa.
Nah, jika ditanya bangunan apa yang
menjadi favorite penulis, ini jawabannya; Bangunan Gedhong Purwaretna. Bangunan
ini memiliki arsitektur barat yang keren banget dan terdapat ukiran kwarangan
lho! Alias ukiran tembus pandang. Makna dari bangunan ini mencerminkan jiwa
kepemimpinan saat itu dalam menanggapi datangnya pengaruh modern pada awal abad
20. Pura Pakualaman juga memiliki Kereta Kencana. Kereta Kencana ini merupakan
pemberian dari Sir Thomas Raffles pada tahun 1814. Menurut kami tempat ini
adalah spot yang paling kece untuk foto-foto. Maka tak heran jika kami
menghabiskan lebih banyak waktu disini.
Untuk mencapai Pura Pakualaman akomodasinya
cukup mudah karena letaknya yang cukup strategis yaitu dari Bandara Adisutjipto
hanyalah sekitar 7km, Terminal Giwangan sekitar 5 km, Stasiun Lempuyangan 3 km
dan dari Stasiun Tugu hanyalah 2km. Jika anda menggunakan kendaraan pribadi
tidak sulit untuk mencari lokasi tersebut. Namun, di Yogyakarta sendiri telah
disediakan Trans Jogja sebagai sarana transportasi umum. Halte Trans Jogja
terdapat diberbagi tempat dan salah satunya di Halte Pura Pakualaman tepat di
Jalan Kusumanegara sehingga anda tidak sulit untuk berwisata ke Pura ini. Tarif
Trans Jogja pun sangat murah, hanya Rp 4.000. Alternatif lain adalah dengan
menggunakan andong, becak ataupun transportasi umum lainnya.
Pengunjung pun tidak dipungut biaya
sepeser pun untuk berkunjung ke Pura Pakualaman. Pura Pakualaman buka setiap
hari mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Sedangkan untuk Museum Pura
Pakualaman buka pada hari Minggu, Selasa dan Kamis pada pukul 09.00 WIB hingga
pukul 13.30 WIB.
Pokoknya gak nyesel deh jalan-jalan sambil
belajar di Pura Pakualaman!! Pura Pakualaman juga bisa menjadi pilihan yang
bagus untuk kalian yang suka hunting foto. Karena disini banyak objek yang
bagus. Tempat ini juga cocok buat kalian yang suka berfoto-foto ria dan mencari
tempat yang spektakuler kerennya untuk berfoto. Jadi, ayo jika berlibur ke
Yogyakarta kunjungilah Pura Pakualaman!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar