Senin, 22 Desember 2014

Debora Naomi avec Nada Syafira

 Pura Pakualaman 
avec
Debora Naomi Sekar P (14/365198/SA/17459) et Nada Syafira Taqwa (14/363713/SA/17331)

Pura Pakualaman yang terletak di Jalan Sultan Agung, sekitar 2 km timur Kraton Yogyakarta, merupakan istana yang dulunya digunakan sebagai tempat tinggal para Pangeran Paku Alam mulai tahun 1813 sampai dengan tahun 1950. Meskipun dulunya digunakan sebagai tempat tinggal para Pangeran, Pura Pakualaman ini terkesan sederhana namun setiap sudutnya mengandung banyak makna. Gapura dengan arsitektur yang megah disertai dengan ukiran aksara jawa adalah pemandangan awal yang kita temukan sebelum bangunan-bangunan lain.

Meskipun dikatakan bahwa Pura Pakualaman terkesan sederhana namun benteng-benteng kokoh yang mengelilingi istana tetap memberikan kesan kemegahan tersendiri. Apa saja sih yang terdapat di Pura Pakualaman? Pengunjung akan di sambut dengan para penjaga yang sangat ramah dan pengunjung pun diminta untuk mengisi buku tamu selanjutnya, mereka akan melihat jalan yang sangat lapang. Seperti yang telah disebutkan diawal, terdapat sebuah gapura megah beserta aksara jawa “Ing Dana Wara” artinya “Modal” dan “Wiwara Kusuma Winayang Reka” yang berarti “Pintu yang terungkap dalam wujud cipta” maksudnya kawasan Pura Pakualaman ini merupakan kawasan yang memiliki kehidupan yang filosofis dan gapura tersebut merupakan “modal” atau pintu awal untuk berpikir lebih dalam. 



Selanjutnya, terdapat bangunan utama Pura Pakualaman yang disebut dengan Pendopo Bangsal Utama Sewatama, bangunan ini khas Jawa Tengah yaitu memiliki atap Joglo. 

Pendopo ini dilengkapi dengan seperangkat gamelan yang diberi Kyai Kebogiro. Gamelan ini biasa dimainkan setiap hari Minggu Pon. Di bagian lain Pendopo, terdapat sebuah ruangan bernama Ruang China, tempat menyimpan barang-barang antik dari Cina. Ruang terakhir di Pendopo adalah ruang Srikaya, yang merupakan ruang kerja sang Adipati.



Sedangkan bangunan terpenting yang terletak di belakang Bangsal Sewatama disebut dengan Ndalem Ageng Prabasuyasa, Bangunan ini terbagi atas beberapa ruang, yaitu Pasren, ruang pusaka yang dikeramatkan, ruang pakaian di sayap kiri, kamar tidur di bagian kanan, Gandok Wetan, Gandok Kulon. Gandok Wetan dan Kulon adalah tempat tinggal keluarga raja. Terdapat juga bangunan yang digunakan untuk acara keluarga seperti perkawinan, pertemuan, pesta dan lain-lain, bangunan ini disebut Parangkarsa.
 


Nah, jika ditanya bangunan apa yang menjadi favorite penulis, ini jawabannya; Bangunan Gedhong Purwaretna. Bangunan ini memiliki arsitektur barat yang keren banget dan terdapat ukiran kwarangan lho! Alias ukiran tembus pandang. Makna dari bangunan ini mencerminkan jiwa kepemimpinan saat itu dalam menanggapi datangnya pengaruh modern pada awal abad 20. Pura Pakualaman juga memiliki Kereta Kencana. Kereta Kencana ini merupakan pemberian dari Sir Thomas Raffles pada tahun 1814. Menurut kami tempat ini adalah spot yang paling kece untuk foto-foto. Maka tak heran jika kami menghabiskan lebih banyak waktu disini.









Untuk mencapai Pura Pakualaman akomodasinya cukup mudah karena letaknya yang cukup strategis yaitu dari Bandara Adisutjipto hanyalah sekitar 7km, Terminal Giwangan sekitar 5 km, Stasiun Lempuyangan 3 km dan dari Stasiun Tugu hanyalah 2km. Jika anda menggunakan kendaraan pribadi tidak sulit untuk mencari lokasi tersebut. Namun, di Yogyakarta sendiri telah disediakan Trans Jogja sebagai sarana transportasi umum. Halte Trans Jogja terdapat diberbagi tempat dan salah satunya di Halte Pura Pakualaman tepat di Jalan Kusumanegara sehingga anda tidak sulit untuk berwisata ke Pura ini. Tarif Trans Jogja pun sangat murah, hanya Rp 4.000. Alternatif lain adalah dengan menggunakan andong, becak ataupun transportasi umum lainnya.
Pengunjung pun tidak dipungut biaya sepeser pun untuk berkunjung ke Pura Pakualaman. Pura Pakualaman buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Sedangkan untuk Museum Pura Pakualaman buka pada hari Minggu, Selasa dan Kamis pada pukul 09.00 WIB hingga pukul 13.30 WIB.
Pokoknya gak nyesel deh jalan-jalan sambil belajar di Pura Pakualaman!! Pura Pakualaman juga bisa menjadi pilihan yang bagus untuk kalian yang suka hunting foto. Karena disini banyak objek yang bagus. Tempat ini juga cocok buat kalian yang suka berfoto-foto ria dan mencari tempat yang spektakuler kerennya untuk berfoto. Jadi, ayo jika berlibur ke Yogyakarta kunjungilah Pura Pakualaman!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar