Minggu, 07 Desember 2014

MUSEUM AFFANDI (Fiahsani Taqwim dan Istiqomah Nur Hidayah)

Kami baru saja mendapat tugas untuk mengunjungi museum-museum yang ada di Yogyakarta. Dari sekian banyak museum itu, pilihan kami jatuh pada salah satu museum yang sangat istimewa. Adalah Museum Affandi. Sebuah Museum yang terletak di Jalan Laksda Adisucipto No.167 (Jalan Solo km 5,1) , Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Museum yang menyimpan ratusan karya pelukis bernama lengkap Affandi Koesuma ini menempati lahan seluas 3.500 m2 yang terdiri atas bangunan museum yang terdiri dari empat galeri beserta bangunan pelengkap seperti tempat pembelian tiket, dua studio, dan bangunan rumah tempat tinggal pelukis Affandi dan keluarganya.

Galeri pertama adalah sebuah tempat yang memamerkan lukisan-lukisan cat minyak di atas kanvas karya Affandi. Galeri I yang dibuka secara pribadi oleh Affandi sejak tahun 1962 dan diresmikan tahun 1974 ini memuat sejumlah lukisan Affandi dari awal berkarya hingga masa akhir hidupnya. Dalam museum ini juga tersimpan lukisan dari para pelukis Indonesia lainnya antara lain; Basuki Abdullah, Papo Iskandar, Sudjojono, Hendra Gunawan, Barli dan Muchtar Apin. Selain itu terdapat patung karya Amrus Natalsya dan cukil kayu poles karya keluarga Tjokot. Salah satu hal yang menarik sekaligus mengungkap kisah Affandi adalah sebuah lukisannya yang menampakkan seorang perempuan telanjang yang tidur miring yang diambil dari belakang sehingga tak tampak wajahnya. Rupanya, perempuan yang ada di lukisan itu adalah istri Affandi. Dia terpaksa meminta istrinya untuk menjadi model lukisannya lantaran pada awal karirnya Affandi tak memiliki banyak uang untuk membayar model. Dalam galeri pertama ini juga bisa ditemukan self portrait Affandi serta lukisan-lukisannya beraliran ekspresionisme.
Sebuah mobil kuno berwarna hijau muda yang terdapat di sisi paling kanan galeri menjadi objek yang sangat bagus untuk latar berfoto. Mobil hijau muda itu adalah mobil kesayangan Affandi yang selalu beliau gunakan ke mana-mana semasa hidupnya.
Galeri pertama ini juga menjadi saksi betapa besar pengaruh Affandi dalam dunia seni lukis. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya pernghargaan seperti medali dan sertifikat-sertifikat milik pelukis Affandi yang tersimpan rapi di dalam lemari kaca.
 Galeri II diresmikan pada 9 Juni 1988 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Fuad Hasan.
Galeri II berisi kumpulan karya Affandi berupa gambar-gambar di atas kertas dengan hanya menggunakan media bolpoin dan spidol saja. Meskipun Affandi menggambarnya dengan cara yang sangat sederhana, namun hasilnya sungguh luar biasa. Hasil gambarnya di atas kertas itu tampak bernyawa dan realis. Galeri ke dua juga mengekspos beberapa karya sulam buatan istri Affandi. Galeri ke tiga tak hanya menampilkan lukisan-lukisan Affani melainkan juga menampilkan lukisan-likisan karya pelukis lain seperti Basuki Abdullah daan Hendra Gunawan, serta Kartika Affandi yang merupakan putri kandung Affandi. Lukisan-lukisan yang terkumpul dalam galeri ke tiga adalah lukisan tentang flora, fauna, dan alam. Dalam galeri ke tiga pengunjung diajak untuk menyaksikan melalui televisi bagaimana kehidupan seorang Affandi. Bagaimana cara Affandi melukis dengan media jari-jarinya sebagai kuas, bagaimana cara Affandi mengajarkan caranya melukis kepada pelukis-pelukis amatir, seperti apa gaya Affandi ketika sedang membuat mahakarya, serta kesetian istri Affandi yang selalu menemani suaminya ketika sedang melukis.
 Galeri III dibangun oleh Yayasan Affandi pada tahun 1999, pada Mei tahun 2000 diresmikan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X
 Galeri IV adalah tempat memamerkan lukisan-lukisan karya cucu Affandi yang bernama Didit. Selain sebagai tempat pameran lukisan, sekarang ini galeri ke empat adalah tempat di mana banyak anak-anak belajar menggambar dan melukis. Terdapat banyak meja pendek kecil, puluhan kertas yang tertempel di dinding, serta bermacam alat warna seperti crayon, spidol, dan cat air yang berserakan di sana. Selain empat galeri utama, dalam museum terdapat sebuah rumah sederhana yang merupakan tempat tinggal Affandi beserta keluarganya. Rumah tersebut dibangun dengan konsep rumah panggung dengan tiang penyangga utama berbahan beton dan tiang lain berbahan kayu. Atap rumah berbahan sirap yang berbentuk pelepah daun pisang dan bangunannya berbentuk lengkung. Lantai bawah rumah ini kini dipakai sebagai lokasi Kafe Loteng, tempat penjualan makanan dan minuman bagi para pengunjung, sementara laintai atas rumah merupakan kamar pribadi Affandi. Di sebelah kiri rumah, terdapat sebuah gerobak besar yang kini berfungsi sebagai mushola. Gerobak tersebut merupakan salah satu elemen pelengkap kompleks rumah Affandi yang berfungsi sebagai tempat peristirahatan istri Affandi, Maryati. Diantara galeri I dan geleri II, terdapat dua nisan kuburan yang menjadi tempat peristirahatan abadi Affandi Koesuma dan istrinya.
 Untuk bisa memanjakan mata dengan karya-karya Affandi beserta pelukis-pelukis lain, dana yang dibutuhkan adalah : Rp. 10.000 untuk anak-anak, Rp. 20.000 untuk pengunjung dewasa, serta Rp. 50.000 untuk pengunjung mancanegara. Apabila ingin mengabadikannya dalam foto, para pengunjung harus membayar sebesar Rp. 10.000 untuk kamera HP atau smartphone, serta Rp. 20.000 untuk kamera. Museum Affandi buka mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Museum Affandi akan tutup setiap hari Minggu juga pada hari libur nasional. (Fiahsani Taqwim/17475 dan Istiqomah N.H/17473)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar